INILAH.COM, Seoul Minimnya fasilitas kesehatan di Korea Utara sudah di ambang batas kewajaran. Laporan terakhir menyebutkan, pasien diamputasi tanpa obat bius (anestesi).
"Rakyat Korut menderita karena tidak mendapatkan kenikmatan layanan kesehatan yang memadai. Ini sebagian besar disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang sama sekali tidak produktif, demikian laporan Amnesty International, Kamis (15/7).
Masalah ini dialami oleh mayoritas 24 juta penduduk negara tersebut. Selain dokter yang melakukan amputasi tanpa anestesi, beberapa rumah sakit tak memiliki listrik dan harus menggunakan lilin. Masalah sehari-hari antara lain kekurangan obat-obatan dan penghangat ruangan.
Laporan ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara Amnesty kepada 40 warga Korut yang kebanyakan cacat dan tinggal di Korea Selatan. Juga beberapa organisasi di negara tersebut yang bekerja dengan Korut.
Amnesty tidak bisa memastikan secara langsung kebenaran berita ini. Sebab LSM pemerhati HAM ini diperlakukan seperti media massa dan sejumlah organisasi internasional lainnya. Dilarang memasuki wilayah Korut. [vin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar