Clipart

..................................................................................................TO INVIDA..........................................................................................

Senin, 19 Juli 2010

Temukan Anak di Facebook suka cita berubah menjadi penderitaan.


INILAH.COM, California - Seorang perawat AS kelahiran Indonesia menemukan anak perempuannya lewat Facebook setelah 15 tahun mencarinya. Tapi empat bulan setelah ditemukan, suka cita Sagala berubah menjadi penderitaan.

Kasus ini telah menarik perhatian publik sejak Sagala mengajukan tuntutan pada mantan suaminya, namun kedua anaknya tidak ingin bertemu dengan Sagala. "Dia tidak ingin mengenal saya, ayah mereka berada di penjara. Saya rasa mereka menyalahkan saya soal kejadian ini, ujar Sagala saat menceritakan perilaku anak perempuannya yang berusia 17 tahun.

"Dia tidak ingin mengetahui yang sebenarnya. Saya berbicara kepadanya bahwa ia bisa bertemu dengan saya saat ini. Saya bukan seseorang yang ia perkirakan selama 15 tahun seperti yang diceritakan oleh ayahnya.

Mantan suaminya, Faustino Fernandez Utrera, 42 tahun, dipenjara di wilayah Osceola County, Florida, atas tuduhan penculikan anak dan melanggar perwalian anak. Pengacara Utrera mengatakan bahwa ia dapat diekstradisi dari California kapanpun.

Menurut Sagala, Utrera yang dinikaihnya pada 1993 silam itu memiliki perangai kasar. Utrera pernah menyatakan ingin membawa anak mereka ke taman dan bioskop. Namun karena sakit maka harus berada di rumah. Saat wanita itu kembali ke rumah, kedua anaknya sudah tidak ada.

Beberapa jam selanjutnya, salah satu teman suaminya memberikan informasi kepada Utrera bahwa anaknya tidak akan kembali. Sagala mengatakan ia segera melapor ke polisi serta menceritakan kisahnya itu ke stasiun televisi berbahasa Spanyol.

Selama 15 tahun, polisi memberikan informasi kepada Sagala setiap tahun dan mengirimkan kuesioner, namun Sagala tidak menemukan informasi baru. Dia mengatakan bahwa mulai lelah untuk mencoba menghubungi teman suaminya ataupun sanak keluarga. Usaha ini tidak berhasil.

Selanjutnya, Sagala pun mencoba untuk memulai hidup baru. Ia mulai menjalin hubungan serius dengan pria lain hingga melahirkan satu orang putera dan satu orang puteri. Ia juga bekerja di salah satu gereja.

Pada Maret lalu, teman Sagala menginformasikan soal jejaring sosial, Facebook. Ia berhasil menemukan anak perempuannya lewat layanan pencari nama. Sagala kemudian mengirim pesan, meskipun mendapatkan balasan yang menyedihkan.

Puterinya yang berusia 17 tahun menulis bahwa ia telah memiliki hidup yang menyenangkan dan mendengar cerita yang buruk soal ibunya sehingga tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan Sagala. Bahkan anak perempuannya ini sempat menulis sebuah puisi berbunyi "Sekuntum bunga yang lahir di hutan tidak mungkin hidup di padang pasir.

Sagala kemudian pergi ke kepolisian untuk melacak anaknya yang berada di Florida lewat informasi Facebook. Utrera kemudian ditahan pada 26 Mei lalu. Stephen Levine, pengacara Utrera mengatakan bahwa ia akan segera melawan tuntutan dengan mempertanyakan kredibilitas Sagala.

Di lain pihak, pengacara Sagala, Keith Pererson menyebutkan menuntut Utrera telah melakukan penculikan anak dan Sagala telah mencari anaknya selama 15 tahun.

Rowley, jaksa penuntut Utrera di California mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa tuntutan di pengadilan. Apakah wanita yang lahir di Indonesia ini akan kembali berkumpul dengan anaknya? [mdr]


INILAH.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar